Perkembangan dan penggunaan Bahasa Indonesia dalam
kegiatan perekonomian di Indonesia.
Di zaman sekarang yang semakin
modern, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak menutup kemungkinan
harus bersaing dengan bahasa asing walaupun di negeri sendiri. Pasalnya, bahasa
asing seperti Bahasa Inggris mulai banyak digunakan di kehidupan sehari-hari
tidak terkecuali pada kegiatan perekonomian. Atas dasar agar bisa dikatakan “kekinian”
mungkin salah satu alasan mengapa bahasa asing bisa tren di Indonesia. Misalnya
saja pada dunia perekonomian, penggunaan kata “online” sering kita dengar
maupun kita jumpai.
Ketika membaca surat kabar Jawa Pos edisi Sabtu,20 Januari 2018 yang membahas mengenai “Tren E-Commerce Untuk Pembayaran Meningkat”,disana banyak sekali menggunakan kata “online” sebagai kata yang menunjukan kondisi dimana terhubung melalui jaringan komputer, internet, dan sebagainya.Padahal untuk kata baku dari online adalah daring.
Ketika membaca surat kabar Jawa Pos edisi Sabtu,20 Januari 2018 yang membahas mengenai “Tren E-Commerce Untuk Pembayaran Meningkat”,disana banyak sekali menggunakan kata “online” sebagai kata yang menunjukan kondisi dimana terhubung melalui jaringan komputer, internet, dan sebagainya.Padahal untuk kata baku dari online adalah daring.
Alasan lain yang biasa diucapkan
oleh penulis adalah agar penulis dan pembaca lebih komunikatif dalam
menyampaikan berita ataupun isi dalam tulisannya. Tetapi ketika melihat dalam
penggunaan Bahasa Indonesia, pada dasarnya tidak sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Ingin menyalahkan siapa jika sudah demikian?
Surat kabar yang seharusnya bisa menjadi contoh penulisan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar malah terkadang menggunakan bahasa yang tidak baku dalam
penulisan. Ada sisi positif dan negatif dalam penggunaan kata yang bersifat
komunikatif dalam menyampaikan sesuatu. Mudah dipahami mungkin adalah salah
satu sisi positif dalam menggunakan kata yang bersifat komunikatif. Sedangkan
sisi negatifnya adalah menyalahi kaidah atau aturan dalam penulisan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Harapannya semoga bisa lebih baik
kedepannya,menggunakan Bahasa Indonesia dalam dunia perekonomian juga tidak
kalah keren dengan bahasa asing.
Hubungan bahasa, budaya dan masyarakat untuk mendukung perkembangan bahasa Indonesia di dunia akademik (Universitas Pekalongan)
Hubungan bahasa, budaya dan masyarakat untuk mendukung perkembangan bahasa Indonesia di dunia akademik (Universitas Pekalongan)
Bahasa
Indonesia adalah bahasa kesatuan yang menjadi alat komunikasi atau bahasa utama
dalam berkomunikasi di seluruh Indonesia.Walaupun kita tau bahwa di Indonesia
banyak sekali bahasa yang tersebar,mulai dari Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa
Madura, Bahasa Melayu dan masih banyak lagi bahasa-bahasa lainnya yang ada di
Indonesia, tetapi dengan adanya Bahasa Indonesia maka kita sebagai warga negara
Indonesia yang mungkin hanya bisa berbahasa Jawa ketika kita pergi ke sebuah
tempat dimana tempat tersebut mayoritas masyarakatnya tidak menggunakan Bahasa Jawa maka kita
terbantu dengan menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Tetapi
terkadang tidak mudah untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan
benar,tidak jarang kita masih mencampur adukan Bahasa Daerah kedalam Bahasa
Indonesia. Budaya di masyarakat kita yang masih sangat kental sekali dengan
Bahasa Daerah mungkin menjadi salah satu faktor mengapa masih seringnya kita
mencampur adukan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah ketika berkomunikasi.
Bahasa Daerah adalah bahasa warisan, tidak salah jika kita menggunakannya dalam
berkomunikasi seahri-hari. Namun, ilmu berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar juga sangat penting guna mengembangkan Bahasa Indonesia menjadi lebih
baik.
Dalam
dunia akademik tentunya Bahasa Indonesia harusnya menjadi bahasa utama dalam
berkomunikasi, tetapi tidak jarang masih saja ada yang menggunakan Bahasa
Daerah sebagai bahasa selain Bahasa Indonesia. Alasannya adalah agar
pembelajaran lebih komunikatif dan terkesan tidak terlalu formal agar
pembelajaran tidak terasa membosankan atau membuat jenuh siswa ataupun
mahasiswa. Menurut saya tidak salah jika menggunakan metode seperti itu, karena
memang seharusnya pembelajaran itu menyenangkan bukan membosankan. Tetapi tentu
saja akan lebih baik dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
dengan terbiasa maka akan bisa, mungkin itu salah satu cara untuk mengembangkan
Bahasa Indonesia di dunia akademik khususnya di Universitas Pekalongan.
Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar maka akan membantu mahasiswa
mempunyai dasar dalam berkomunikasi di depan umum, dan nantinya bisa menjadi
bekal untuk sesi interview dalam melamar pekerjaan.
KATA
TIDAK BAKU
|
KATA
BAKU
|
Gadget
|
Gawai
|
Babbysister
|
Pramusiwi
|
Mouse
|
Tetikus
|
Netizen
|
Warganet
|
Link/Hyperlink
|
Pranala
|
Online
|
Daring
|
Offline
|
Luring
|
Selfie
|
Swafoto
|
Server
|
Peladen
|
Stand Up Comedy
|
Komedi Tunggal
|
Salah Ketik
|
Saltik
|
Noise
|
Derau
|
Preview
|
Pratayang
|
Handy Talkie
|
Portofon
|
Efektif
|
Mangkus
|
Efisien
|
Sangkil
|
Microphone
|
Pelantang
|
BAHASA DAERAH
|
KATA BAKU BAHASA INDONESIA
|
Manjing
|
Masuk
|
Kon
|
Kamu
|
Bantas
|
Lurus
|
Ndean
|
Mungkin
|
Soko
|
Dari
|
Keprimen
|
Bagaimana
|
Ndelok
|
Melihat
|
Sambat
|
Mengeluh
|
Babu
|
Pembantu
|
Potlot
|
Pensil
|
Setip
|
Penghapus
|
Kemprubut
|
Ribut
|
Mutung
|
Marah
|
Cembeng
|
Becek
|
Gleput
|
Kotor
|
Wenehke
|
Memberikan
|
Kencot
|
Lapar
|
Kulino
|
Terbiasa
|
Gujih
|
Cerewet
|
Piyamba
|
Sendiri
|
Contoh kata tidak baku yang ditemukan.
Selembar
kertas pengumuman yang di temukan di gedung B Universitas Pekalongan terdapat
kesalahan dalam penggunaan kata baku,yakni yang seharusnya Jumat menjadi
Jum’at.
|
|
Kata
“Do’a” yang seharusnya “Doa” ditemukan di kediaman teman saya di Desa Jenggot
Wetan Kota Pekalongan ,kata “Do’a” yang familiar kita temui ternyata bentuk
bakunya adalah “Doa”.
Doa
mempunyai arti permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan.
|
|
Sebuah
kata “Montor” yang sebenarnya tidak baku saya temukan di kawasan Perumahan
Binagriya.
Ada
kemungkinan terdapat bahasa serapan dari Bahasa Jawa yang menyebut “Motor”
menjadi “Montor”.
Kata
baku dari “Montor” adalah “Motor” yang mempunyai arti mesin yang menjadi
tenaga penggerak atau bisa diartikan sepeda motor
|
|
Kata
“Kost” atau “Kos” sering sekali dipakai untuk menandai bahwa disekitar tanda
atau tulisan tersebut terdapat tempat untuk disewakan sebagai tempat tinggal
sementara.
Tetapi
ternyata kata “Kost” ataupun “Kos” adalah bentuk tidak baku dari kata
“Indekos” yang mempunyai arti tinggal di tempat orang lain dengan atau tanpa
makan dengan membayar setiap bulannya.
Kata
tidak baku ini saya temukan di jalan Supriyadi Kota Pekalongan.
|
|
Ada
kemungkinan karena kesalahan ejaan yang menjadikan salah penulisan.Paralon
sendiri adalah pipa PVC
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar